Seminar internasional bertajuk Collaboration Seminar Between Citra Bakti Teacher & Training Education, Indonesia With HELP University Malaysia sukses digelar pada Sabtu (1/2/2025).
Seminar ini diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) semester V STKIP Citra Bakti, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai institusi akademik.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Sekolah sekaligus Dosen Pengampu Mata Kuliah Seminar Pendidikan, Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd.
Seminar ini bertujuan untuk membahas pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan fokus pada kesetaraan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar.
Beragam perspektif disajikan dalam seminar ini, di antaranya:
Yohana Irmawati (Mahasiswa Citra Bakti) membawakan materi The Importance of Child-Centered Learning.
Maria Desidaria Noge, M.Pd (Dosen Citra Bakti) membahas Student-Centered Multilingual Learning.
Prof. Dr. I Gde Wawan Sudatha, M.Pd (Universitas Pendidikan Ganesha) menyampaikan materi Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa: Membangun Kesetaraan dan Pembelajaran yang Berkualitas.
Rosalind Ahju, M.Ed (HELP University) menjelaskan tentang Initiating Child-Centered Learning for Equality and Quality Improvement in Primary Education.
Selain sesi utama, seminar ini juga menghadirkan sesi paralel dengan beberapa pemateri, yakni:
Melkior Wewe, M.Pd (Citra Bakti) dengan materi Ethnomathematics Approach in Primary School Mathematics Learning.
Maria Yuliana Kua, M.Pd (Citra Bakti) membahas Implementing STEM in Science Education.
Dr. Dimas Qondias, M.Pd (Citra Bakti) membawakan Multicultural Learning Strategies to Foster Equality Among Elementary School Students.
Seminar ini dipandu oleh Maria Kristina Ota, M.Pd dari Universitas Flores dan diikuti oleh 482 peserta dari berbagai institusi, seperti STKIP Citra Bakti Ngada, Universitas Flores, Universitas Katolik Weetabula, HELP University, Universitas Jember, dan STAH Mpu Kuturan.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan konsep pembelajaran berpusat pada siswa dapat semakin dipahami dan diterapkan dalam dunia pendidikan, guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berkualitas.
