Penandatangan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Kebudayaan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan dengan Pemda Ngada serta STKIP Citra Bakti berlangsung di Taman Kartini Bajawa, Selasa 19 Nopember 2024.
Penandatangan ini dilakukan pada masa penutupan residensi peserta Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Nasional tahun 2024, dimana kabupaten Ngada terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan KBKM Tahun 2024.
Pendantangan LoI ini saksikan langsung oleh Pejabat Bupati Ngada, Ibu Hildegardis Bria Seran, beserta unsur muspida, kepala desa yang desanya menjadi basis KBKM, peserta KBKM dan Undangan lainnya.
STKIP Citra Bakti sebagai perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Ngada turut mendukung dan berpartisipasi untuk mensukseskan kegiatan KBKM di Kabupaten Ngada.
Wujud nyata dari STKIP Citra Bakti adalah sebagai Media Partner KBKM dalam rangka pemajuan kebudayaan di kabupaten Ngada.
Pihak yang menandatangani Letter of Intent ini menyatakan komitmen untuk bekerjasama dalam melanjutkan karya pesera Kemah Budaya Kaum Muda di masa mendatang.
Disaksikan oleh Pejabat Bupati Ngada, TIM MBKM Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Gde Putu Arya Oka, menantangani LoI bertindak atas nama STKIP Citra Bakti.
Acara penutupan masa residensi ini berlangsung meriah dengan beberapa suguhan antraksi yang memukai para undangan.
Selain seremonial penutupan masa residensi, diadakan juga pameran karya inovatif dari peserta KBK yang telah melaksanakan program kreatifnya di 9 desa terpilih. Desa-desa tersebut yaitu Desa Wawowae, Langagedha, Watumanu, Wogo, Dadawea, Boba Satu, Tadho, Lengkosambi Utara, dan Desa Mengeruda.
Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain:Desa Boba Satu: Pemanfaatan minuman lokal arak sebagai bahan pestisida untuk memberantas hama pisang. Desa Wogo: Inovasi kerajinan tangan dari bambu serta pembuatan purwarupa produk baru.
Desa Watumanu: Pengembangan tenun tradisional dengan pewarna alami. Desa Langagedha: Pembuatan aplikasi dan profil digital desa.
Desa Tadho: Pengembangan aplikasi digital untuk manajemen desa. Desa Lengkosambi Utara: Program pemetaan dan revitalisasi rumah adat.
Desa Dadawea: Pembuatan aplikasi pencatatan meteran air. Desa Wawowae: Pengembangan produk kopi menjadi bahan produksi lainnya dan Desa Mengeruda: Inovasi pengembangan aplikasi bio-site museum.
